Vina Dewi Arsita dan pacarnya, Muhammad Risky Rudiana, mengalami kejadian mengerikan saat menjadi sasaran amukan geng motor di Jalan Perjuangan depan SMP 11 Kali Tanjung Cirebon pada 27 Agustus 2016. Sebelum tragisnya kematian mereka, Vina bahkan diperkosa secara brutal oleh sekelompok geng motor tersebut. Mayat keduanya kemudian ditemukan dibuang di bawah flyover Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Kejadian tragis ini terjadi ketika Vina, Riski, dan teman-temannya sedang berkendara dengan sepeda motor di depan SMPN 11 Cirebon di Jalan Kalitanjung. Mereka tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang yang diduga berasal dari Geng Motor Moonraker yang melakukan pelemparan batu. Korban dan teman-temannya berusaha melarikan diri namun dikejar oleh para pelaku yang akhirnya berhasil mengepung korban. Pelaku memukul Vina dengan bambu hingga jatuh di flyover Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon.
Di tempat yang gelap itu, Vina dikeroyok dan dianiaya hingga menyebabkan kematiannya. Selain itu, Vina juga mengalami pemerkosaan secara bergiliran oleh para pelaku. Setelah Vina meninggal dunia, para pelaku membawa jenazahnya dan membuangnya di flyover Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, untuk membuat seolah-olah kecelakaan lalu lintas. Jenazah Vina ditemukan keesokan harinya.
Polisi segera bertindak cepat dengan menangkap delapan pelaku, di antaranya Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadani, Sudirman, Saka, dan Rifaldo Wardhana, yang semuanya warga Cirebon. Namun, tiga pelaku lainnya, Andi, Dani, dan Pegi alias Perong, masih buron dan belum tertangkap.
Dalam proses penyelidikan kasus ini, penyidik melakukan rekonstruksi sebanyak 28 adegan untuk mengungkap pembunuhan dan pemerkosaan sadis ini. Bahkan makam Vina di TPU Kisangu, Desa Jadimulya, Gunungjati, Kabupaten Cirebon, sempat dibongkar untuk keperluan penyidikan.